Senin, 05 November 2012

Bandara Kalimarau Diresmikan



TANJUNG REDEB. Bersamaan dengan sejumlah proyek yang masuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Bandara Kalimarau, di Kabupaten Berau, diresmikan Presiden RI, Susila Bambang Yudhoyono, di Balikpapan, Rabu (24/10) kemarin.
Peresmian itu disaksikan sejumlah menteri, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan sejumlah kepada daerah, termasuk Bupati Berau Makmur HAPK.


Presiden menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian. Tak hanya para petinggi di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau saja yang berbahagia. Tetapi masyarakat Berau lebih bahagia, karena daerah ini menjadi satu-satunya daerah di Kaltim yang memiliki bandara dengan dilengkapi garbarata.
Pembangunan Kalimarau dirancang sejak 2009 lalu. Setelah dilakukan perencanaan matang, pembangunan dimulai pada awal 2010. Ground breaking dilakukan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, Maret 2010.
Hanya dalam waktu hitungan bulan, PT Total Bangun Persada, selaku kontraktor pelaksana, berhasil membangun proyek multiyears tersebut. April 2011 pembangunan terminal utama serta ruang tunggu VIP selesai dan diserah terimakan ke Pemkab.


Bersama PT Radiasi Surya selaku konsultan pengawas, PT Total Bangun Persada kembali mendapat kepercayaan membangun proyek tahap kedua, berupa terminal internasional, gedung kargo, hingga lahan parkir. Proyek tersebut dimulai November 2011.


Hingga memasuki akhir Oktober ini, proyek tahap kedua hampir selesai. Bahkan ditargetkan seluruh bagian dari tahap dua akan tuntas sebelum akhir tahun.


Terminal baru tersebut dilengkapi dengan dua ruang tunggu keberangkatan yang mampu menampung hingga lebih dari 500 orang dan dilengkapo executive lounge.
Kenyamanan bagi penumpang pun akan diutamakan dengan sejumlah fasilitas yang ada. Mulai ruang perawatan atau klinik, ruang menyusui, hingga pusat informasi pariwisata di pintu utama ruang kedatangan.


Di luar terminal, lapangan parkir akan mampu menampung hingga lebih dari 350 unit roda empat dan lebih dari 200 motor. Setidaknya kurang lebih Rp 450 miliar, dikeluarkan Pemkab Berau untuk membangun bandara kebanggaan Bumi Batiwakkal tersebut.
Sejak dibangun, Bupati Berau Makmur HAPK adalah orang pertama yang paling sering turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Tidak hanya siang, bahkan malam hari pun Makmur melihat perkembangan Bandara Kalimarau.


Wajar orang nomor satu di Berau itu, lebih serius memelototi pembangunan Kalimarau. Karena bandara tersebut memang sejak lama didambakan masyarakat Berau. Ia bahkan sering mengingatkan terkait pengelolaan agar benar-benar terjaga dan terawat.


"Ini adalah kebanggan kita bersama. Jadi sudah seharusnya kita jaga dan rawat karena bandara ini milik seluruh masyarakat Berau," ucapnya.
Pembangunan bandara internasional di Berau bukan tanpa alasan. Sejak awal misi dari Pemkab Berau adalah membangun pariwisata. Salah satu cara memudahkan akses adalah pembukaan jalur transportasi, seperti bandara.


Sebelum dikembangkan, pesawat yang mendapat di Bandara Kalimarau hanya jenis ATR dengan kapasitas penumpang sekitar 42 orang. Namun kini ada tiga maskapai pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737 yang mendarat di Berau. Bahkan setiap maskapai berebut untuk menambah jam penerbangan karena tingginya jumlah penumpang.


Makmur yakin dengan terbukanya jalur transportasi udara hingga ke dunia internasional, akan memberikan banyak kemudahan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Berau.
Di sisi lain, kemudahan para investor untuk berinvestasi di Berau juga akan semakin nyaman. "Akan banyak keuntungan yang didapat Berau dari bandara baru ini. Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisata, juga akan mendongkrak perekonomian yang kini tengah tumbuh begitu pesat," kata Bupati.