Rabu, 09 Januari 2013

Lahir di Pesawat, Bayi Juwita Sari Merpati Meninggal Dunia


Penumpang Merpati melahirkan saat terbangVIVAnews - Annisa Laila Juwita Sari Merpati, bayi yang lahir di dalam pesawat Merpati meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherina Booth, Makassar.

"Sudah meninggal sepat pukul 22.30 WITA. Atau pas 24 jam dalam perawatan," kata dr Robert, di Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherina Booth, Selasa, 8 Januari 2013.

Disampaikan dokter Robert, secara umum kondisi Juwita Sari Merpati memang lemah, apalagi lahir secara prematur. Penanganan sudah dilakukan dengan menghangatkan bayi di inkubator.
"Sudah dikuburkan di Poros Batimurung, Maros, tadi pagi," tambah Robert.
Kisah kelahiran Juwita Sari Merpati, bermula saat pasangan Rudi dan Harmani ikut dalam penerbangan itu. Mereka berniat menjenguk keluarga yang sakit di Kabupaten Maros.
Namun, Harmani tengah mengandung tujuh bulan. Sesuai prosedur penerbangan, pasangan ini membawa surat rekomendasi dari dokter. Mereka boleh ikut penerbangan Minggu sore itu.

Namun, beberapa menit setelah tinggal landas, sekitar 18.40 WIT, Rudi menghubungi kru pesawat dan melaporkan bahwa istrinya akan melahirkan.

"Baru 15 menit terbang, tiba-tiba istri saya mengeluh sakit di bagian perut," kata Rudi yang berasal dari Kelurahan Inaika Baru, Mimika Baru, Timika, Papua, Senin malam, 7 Januari 2013.

Para kru pesawat yang mendapat laporan Rudi bergegas membantu persalinan Harmani. Memang tak ada fasilitas yang nyaman untuk melahirkan di pesawat. Tak ada tempat tidur yang leluasa.

Proses persalinan terpaksa dilakukan di atas kursi penumpang. Dan Harmani pun menjalani proses persalinannya di atas kursi nomor 24. Rudi dengan setia mendampinginya.

Para kru pesawat telah dibekali keterampilan memberikan pertolongan. Tak sia-sia, beberapa saat kemudian, bayi perempuan berhasil lahir secara normal. Meski lahir prematur dengan berat hanya 1,7 kilogram, bayi perempuan itu lahir dengan selamat. Begitu pula dengan sang ibu, Harmani. Namun bayi itu hanya bertahan sebentar sebelum wafat di rumah sakit.

Selasa, 01 Januari 2013

Sky Aviation Terima Pesawat Sukhoi Pertama


JAKARTA, KOMPAS.com -- Maskapai penerbangan Indonesia, Sky Aviation, resmi menerima pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) pertama dari perusahaan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC), Sabtu (29/12).
Informasi yang diperoleh dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Minggu (30/12), menyebutkan bahwa penandatanganan akta serah terima pesawat tersebut dilakukan oleh perwakilan Sky Aviation dan SCAC di Kota Ulyanovsk, Rusia.
Menurut jadwal, pesawat dengan nomor seri produksi (MSN) 95022 itu akan diterbangkan langsung dari pusat pengiriman Sukhoi di Ulyanovsk menuju bandar udara basis operasi Sky Aviation di Indonesia pada Januari 2013. Pada bulan yang sama, Sky Aviation langsung mengoperasikan pesawat tersebut.
Dokumen yang ditandatangani kedua pihak itu menyatakan bahwa secara teknis pesawat itu sudah memenuhi semua kriteria kinerja. Akta serah terima itu juga menegaskan bahwa SSJ 100 tersebut diserahkan ke operatornya dengan dokumentasi lengkap operasional dan pemeliharaan, serta berikut kit penerbangannya.