Kamis, 13 Desember 2012

BANDARA ABD. SALEH: Landasan Pacu Ditambah Jadi 2.250 Meter


Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim Wahid Wahyudi mengungkapkan perpanjangan run way tersebut untuk pendaratan pesawat ataupun penerbangan sipil di Abd. Saleh.
“Baik itu untuk kedatangan maupun keberangkatan di Bandara Abd. Saleh. Dengan penambahan run way itu harapannya bisa jadi Bandara Internasional,” katanya, Minggu 1 April 2012.
Dia menambahkan run way yang ada di Abd. Saleh panjangnya masih 2.250 meter.  Pemprov Jatim melalui Dishub dan LLAJ akan mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan agar menambah panjang run way 720 meter lagi.
“Dengan penambahan itu nantinya panjang run way di Bandara Abd. Saleh Malang menjadi 3.000 meter dan juga double run way.”
Menurut Wahid, Bandara Abd. Saleh Malang masih memungkinkan untuk dilakukan penambahan run way, karena luas lahan yang dimiliki Pangkalan Udara TNI AU masih cukup luas. Keberadaan bandara sipil tersebut sejauh ini berada di dalam kawasan TNI AU.
“Namun pemerintah pusat melalui Markas Besar TNI AU memberikan izin kepada  Pemprov Jatim untuk mengelola penerbangan sipil di Lanud Abd. Saleh,” ujarnya.
Dengan demikian, Bandara Abd. Saleh sangat berpotensi menjadi Bandara Internasional, sehingga pihaknya mengusulkan Kemenhub agar menambah panjang run way.
Wilayah Malang Raya, sambungnya, merupakan daerah yang sangat strategis. Bandara yang ada sebatas bandara domestik, sehingga harus ditingkatkan menjadi Bandara Internasional setelah Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Hanya saja, untuk menjadi Bandara Internasional memang tidak mudah. Bandara Abd. Saleh terlebih dahulu harus dipasang instrument light system (ILS). Pasalnya hingga kini bandara itu belum memiliki ILS, sedangkan untuk memasang ILS merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Jika nanti sudah memiliki ILS, sambungnya, di Bandara Abd. Saleh bisa dilakukan penerbangan pada malam hari, sehingga jadwal penerbangan di Abd. Saleh bisa bertambah.
“Sejauh ini masih sekitar tujuh kali penerbangan pulang pergi. Dari Malang-Jakarta sebanyak enam kali penerbangan, dan satu kali penerbangan Malang-Denpasar,” tambahnya. (bas)

Senin, 05 November 2012

Bandara Kalimarau Diresmikan



TANJUNG REDEB. Bersamaan dengan sejumlah proyek yang masuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Bandara Kalimarau, di Kabupaten Berau, diresmikan Presiden RI, Susila Bambang Yudhoyono, di Balikpapan, Rabu (24/10) kemarin.
Peresmian itu disaksikan sejumlah menteri, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan sejumlah kepada daerah, termasuk Bupati Berau Makmur HAPK.


Presiden menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian. Tak hanya para petinggi di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau saja yang berbahagia. Tetapi masyarakat Berau lebih bahagia, karena daerah ini menjadi satu-satunya daerah di Kaltim yang memiliki bandara dengan dilengkapi garbarata.
Pembangunan Kalimarau dirancang sejak 2009 lalu. Setelah dilakukan perencanaan matang, pembangunan dimulai pada awal 2010. Ground breaking dilakukan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, Maret 2010.
Hanya dalam waktu hitungan bulan, PT Total Bangun Persada, selaku kontraktor pelaksana, berhasil membangun proyek multiyears tersebut. April 2011 pembangunan terminal utama serta ruang tunggu VIP selesai dan diserah terimakan ke Pemkab.


Bersama PT Radiasi Surya selaku konsultan pengawas, PT Total Bangun Persada kembali mendapat kepercayaan membangun proyek tahap kedua, berupa terminal internasional, gedung kargo, hingga lahan parkir. Proyek tersebut dimulai November 2011.


Hingga memasuki akhir Oktober ini, proyek tahap kedua hampir selesai. Bahkan ditargetkan seluruh bagian dari tahap dua akan tuntas sebelum akhir tahun.


Terminal baru tersebut dilengkapi dengan dua ruang tunggu keberangkatan yang mampu menampung hingga lebih dari 500 orang dan dilengkapo executive lounge.
Kenyamanan bagi penumpang pun akan diutamakan dengan sejumlah fasilitas yang ada. Mulai ruang perawatan atau klinik, ruang menyusui, hingga pusat informasi pariwisata di pintu utama ruang kedatangan.


Di luar terminal, lapangan parkir akan mampu menampung hingga lebih dari 350 unit roda empat dan lebih dari 200 motor. Setidaknya kurang lebih Rp 450 miliar, dikeluarkan Pemkab Berau untuk membangun bandara kebanggaan Bumi Batiwakkal tersebut.
Sejak dibangun, Bupati Berau Makmur HAPK adalah orang pertama yang paling sering turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Tidak hanya siang, bahkan malam hari pun Makmur melihat perkembangan Bandara Kalimarau.


Wajar orang nomor satu di Berau itu, lebih serius memelototi pembangunan Kalimarau. Karena bandara tersebut memang sejak lama didambakan masyarakat Berau. Ia bahkan sering mengingatkan terkait pengelolaan agar benar-benar terjaga dan terawat.


"Ini adalah kebanggan kita bersama. Jadi sudah seharusnya kita jaga dan rawat karena bandara ini milik seluruh masyarakat Berau," ucapnya.
Pembangunan bandara internasional di Berau bukan tanpa alasan. Sejak awal misi dari Pemkab Berau adalah membangun pariwisata. Salah satu cara memudahkan akses adalah pembukaan jalur transportasi, seperti bandara.


Sebelum dikembangkan, pesawat yang mendapat di Bandara Kalimarau hanya jenis ATR dengan kapasitas penumpang sekitar 42 orang. Namun kini ada tiga maskapai pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737 yang mendarat di Berau. Bahkan setiap maskapai berebut untuk menambah jam penerbangan karena tingginya jumlah penumpang.


Makmur yakin dengan terbukanya jalur transportasi udara hingga ke dunia internasional, akan memberikan banyak kemudahan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Berau.
Di sisi lain, kemudahan para investor untuk berinvestasi di Berau juga akan semakin nyaman. "Akan banyak keuntungan yang didapat Berau dari bandara baru ini. Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisata, juga akan mendongkrak perekonomian yang kini tengah tumbuh begitu pesat," kata Bupati.

Senin, 15 Oktober 2012

Garuda Operasikan Bombardier CRJ 1000 NextGen di Makassar


Garuda Operasikan Bombardier CRJ 1000 NextGen di Makassar
Pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen yang dioperasikan Garuda Indonesia untuk menerbangi sejumlah rute antar pulau di Indonesia dan tingkat regional.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR PT Garuda Indonesia Tbk mulai memperkenalkan pesawat terbarunya Bombardier CRJ 1000 NextGen. Pesawat ini akan dioperasikan di hub Makassar, Balikpapan, Medan, dan Surabaya untuk dukung pengembangan wilayah Indonesia timur dan Barat.
Pesawat yang diproduksi oleh Bombardier, Kanada dan memiliki kapasitas sebanyak 96 kursi (12 kelas bisnis, 84 kelas ekonomi) tersebut tiba di Jakarta 10 Oktober lalu. Pesawat tersebut akan melayani rute -rute jarak pendek dengan density tinggi.
Pesawat pertama dari 18 pesawat yang telah dipesan oleh Garuda tersebut nantinya akan melayani penerbangan dari HUB Makassar ke beberapa kota di wilayah Indonesia Timur diantaranya rute Makassar – Ternate (pp), Makassar – Mataram (pp), Makassar – Kendari (pp), Makassar – Surabaya (pp), Surabaya – Denpasar (pp),Surabaya - Bandung,  Balikpapan - Singapore (pp), Medan - Penang (pp). Selanjutnya, pesawat tersebut juga akan melakukan kota – kota potensial lainnya dari hub Medan, Balikpapan dan Surabaya.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan menyambut baik dioperasikannya pesawat Bombardier jenis CRJ1000 NextGen tersebut. “Pengoperasian pesawat ini dari HUB Makassar untuk melayani penerbangan ke kota-kota di wilayah Indonesia bagian timur, tentu saja akan semakin meningkatkan konektivitas kota-kota dalam wilayah ini dan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Upaya ini tentunya juga akan mempercepat pengembangan wilayah ini sesuai program MP3EI khususnya  “Koridor Ekonomi Sulawesi”," kata Mangindaan.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, pengoperasian pesawat melalui hub Makassar, Balikpapan, dan Medan, selain sebagai bentuk dukungan Garuda terhadap program MP3EI, juga sebagai upaya Garuda Indonesia untuk mempermudah penumpang di kota- kota di wilayah/region ini untuk melakukan perjalanan bisnis secara cepat dan lebih efisien.
"Pesawat ini nantinya akan semakin meningkatkan konektivitas antar kota- kota di wilayah ini (melalui HUB Makassar) sehingga penumpang tidak perlu lagi transit di Jakarta. Pengoperasian pesawat ini juga akan semakin memperkuat jaringan/network penerbangan Garuda secara keseluruhan,” ujar Emir.
Garuda memesan sebanyak 18 pesawat serta opsi 18 pesawat tambahan jenis CRJ 1000 NextGen dengan Bombardier Aerospace, perusahaan pembuat pesawat asal Kanada. Melalui kontrak ini nantinya Garuda Indonesia akan memiliki sebanyak 36 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen.
Hingga akhir tahun ini Garuda Indonesia akan menerima lima pesawat, dan sisanya, tujuh pesawat akan diterima pada tahun 2013, dan enam pesawat lainnya akan tiba pada tahun 2014 dan tahun 2015. Pesawat CRJ 1000 NextGen mulai dipasarkan pada tahun 2010, dan terkenal dengan kehandalan, biaya operasional dan konsumsi bahan bakar yang efisien, dan kapasitas penumpang yang optimal.

Selasa, 02 Oktober 2012

Citilink Buka Rute Penerbangan Surabaya-Lombok



JAKARTA, KOMPAS.com - Citilink, anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia, Tbk., untuk penerbangan berbiaya murah (LCC), hari ini mengumumkan pembukaan rute baru penerbangan Surabaya–Lombok. Penerbangan pertama akan dimulai Sabtu (15/9/2012) dengan frekuensi penerbangan 2x sehari dari dan menuju Lombok. Harga tiket dibanderol mulai dari Rp 280.000 sekali jalan.

“Lombok adalah salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang kian banyak menarik minat baik bagi turis domestik maupun internasional. Kegiatan bisnis di wilayah Lombok pun kini kian meningkat. Inilah yang mendorong Citilink untuk membuka rute penerbangan Surabaya–Lombok,” kata  Arif Wibowo, CEO PT Citilink Indonesia dalam siaran persnya, Rabu (12/9/2012).

Menurut Arif, pembukaan rute Surabaya–Lombok adalah langkah awal Citilink untuk memajukan pariwisata lokal. "Dengan adanya rute baru ini, akan semakin banyak orang yang akan terbang berwisata ke Lombok. Contohnya wisatawan dari Jakarta dapat ke Lombok melalui Surabaya dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga akhirnya dapat memajukan kota-kota yang menjadi tujuan penerbangan Citilink,” papar Arif Wibowo.

Selain Surabaya-Lombok, hingga akhir tahun ini Citilink menargetkan pembukaan beberapa rute baru yang meliputi Batam-Padang, Jakarta-Makassar, Banjarmasin-Makassar, Balikpapan-Makassar, Denpasar-Bandung, Makassar-Yogyakarta, dan Makassar-Banjarmasin.

Selain itu Citilink juga berencana menambah frekuensi penerbangan yang telah ada, salah satunya rute Jakarta-Banjarmasin menjadi 2x sehari. "Ini adalah salah satu cara Citilink untuk mencapai target mengangkut 4,2 juta penumpang pada tahun 2012," katanya. 

Citilink Perkenalkan Rute Baru Bandung-Denpasar



JAKARTA, KOMPAS.com - Citilink, anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia, Tbk., untuk jasa penerbangan berbiaya murah, memperkenalkan rute baru Citilink dari Bandung ke Denpasar pada acara tahunan Bandung Air Show yang diadakan tanggal 27-30 September 2012.

Acara tersebut diakan di Pangkalan TNI AU Lapangan Udara Husein Sastranegara. Sebagai satu-satunya maskapai Indonesia yang menerapkan konsep Low Cost Carrier (LCC) atau penerbangan berbiaya murah, Citilink hadir di Bandung Air Show kali ini untuk memperkenalkan layanannya kepada masyarakat Bandung sekaligus memperkenalkan rute baru tersebut. 

Sesuai siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/9/2012), rencananya, Citilink dari Bandung ke Denpasar tersebut akan beroperasi pada tanggal 6 Oktober 2012 mendatang. Bandung Air Show 2012 merupakan kegiatan tahunan industri dirgantara Kota Bandung yang sudah dilaksanakan sejak lama dan selalu mengundang banyak perhatian masyarakat Kota Bandung, kota-kota sekitarnya.

Bahkan, masyarakat dari negara-negara tetangga yang telah menjadikan Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata. Atensi masyarakat Indonesia dan internasional yang besar terhadap kegiatan tahunan inilah yang mendorong Citilink untuk bergabung sekaligus memperkenalkan layanan dan rute barunya.

“Melalui Bandung Air Show kami ingin mengundang masyarakat Indonesia dan internasional yang berada di Bandung untuk menikmati pengalaman terbang bersama Citilink. Terutama untuk rute baru kami dari Bandung ke Denpasar yang rencananya akan dimulai pada tanggal 6 Oktober 2012 mendatang” ungkap CEO PT. Citilink Indonesia Arif Wibowo dalam siaran persnya.

Bandung Air Show akan diselenggarakan selama 4 hari. Pada kesempatan tersebut Citilink akan banyak menyediakan tiket penerbangan dengan harga menarik baik untuk penerbangan dari Bandung – Denpasar maupun penerbangan untuk rute-rute lain di seluruh Indonesia.

Saat ini Citilink telah melayani 78 frekuensi harian ke pelbagai kota penting dan menarik di Indonesia. Ke depannya Citilink akan terus membuka rute-rute baru di beragam kota lain di Indonesia.

2014, Citilink Akan Ekspansi ASEAN



LOMBOK, KOMPAS.com - Citilink, maskapai penerbangan berbiaya terjangkau anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, masih akan fokus melakukan ekspansi bisnisnya di rute-rute domestik. Pada tahun 2014, maskapai plat merah ini baru mulai mengepakkan sayapnya ke rute regional. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo, Jumat (28/9/2012) malam, pada Media Trip di Holiday Resort, Senggigi, Lombok.

"Strategi bisnis Citilink di tahun 2014 ingin kuat di ASEAN. Setelah domestik kuat dan regional cukup dikenal, maka Citilink akan IPO di tahun 2015," ujar Arif. 

Menurut Arif, ekspansi ke rute domestik perlu persiapan yang tidak mudah. Salah satunya adalah brand awareness yang tinggi sehingga bisa dikenal oleh pasar regional. Untuk dikenal di pasar regional, Arif menambahkan, Citilink harus kuat terlebih dulu di tingkat domestik. 

"Penerbangan internasional itu, kaki kami harus kuat, brand awareness di sana harus kuat. Kalau enggak kuat, akan berat untuk masuk ke pasar regional terutama di low cost carrier (LCC)," ujar Arif. 

Ia mengungkapkan, Citilink sebenarnya sudah menargetkan ada 16 rute regional yang akan digarap. Namun, lagi-lagi, persiapan yang matang harus dilakukan lantaran maskapai penerbangan dengan konsep LCC sudah terlebih dulu menguasai pasar regional seperti AirAsia dan Cebu Pacific. 

Oleh karena itu, mulai tahun 2013, Citilink akan melakukan brand penetration untuk meningkatkan loyalitas para penumpangnya akan maskapai. Namun, Arif tidak menyebutkan secara pasti bagaimana strategi itu akan dilakukan Citilink. 

Untuk mencapai target pada tahun 2014, jumlah armada juga akan ditingkatkan. Saat ini, Citilink memiliki 16 pesawat yang beroperasi untuk melayani 76 frekuensi perjalanan per hari di rute domestik. Jumlah armada akan ditingkatkan dengan mendatangkan pesawat jenis Airbus sebanyak 8 armada di tahun ini. Sementara, di pertengahan tahun 2013, Citilink akan diperkuat 7 armada pesawat jenis Turbo Prop yang mampu menjangkau wilayah pelosok. 

"Penggunaan pesawat jenis Turbo Prop ini sudah terlebih dulu digunakan Cebu Pacific. Untuk tahap awal, pesawat ini bisa saja digunakan untuk rute domestik seperti ke Wakatobi, Labuan Bajo, dan Sorong," kata Arif.

Sabtu, 01 September 2012

Desain Bandara Internasional Kuala Namu


 
   “Kuala Namu dipersiapkan menjadi bandara hub [pengumpul] penerbangan internasional, posisi Medan memang menguntungkan karena berada di tengah,” kata Dirut PT Angkasa Pura II Tri S.Sunoko, hari ini.

   Menurutnya, jika Kuala Namu menjadi hub penerbangan internasional akan menghemat bahan bakar dan dapat melayani penerbangan langsung ke Eropa, sehingga tidak perlu lagi transit di Singapura maupun Kuala Lumpur.
   “Karena itu kami menyiapkan landasan pacu yang dapat menampung pesawat berbadan besar seperti Airbus 380 dan Boeing 777,” ujarnya.
    Sebagai langkah persiapan ke arah itu, paparnya, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Incheon, pengelola bandara yang terbukti sukses mengoperasikan bandara kelas internasional di Korsel.
    Dia mengemukakan proyek Bandara Kuala Namu saat ini sudah masuk tahap penyelesaian pembangunan yang diperkirakan mencapai sekitar 80%. Sehingga diharapkan sudah bisa beroperasi awal 2013.
   Mega proyek ini menghabiskan anggaran Rp7,2 triliun yang berasal dari PT AP II Rp2,5 triliun dan APBN Rp4,7 triliun. (berliana elisabeth s/yus)


Masterplan Proyek Pembangunan Bandara Soekarno Hatta


Bersama dengan Angkasa Pura 2 & PT Lapi ITB saat ini kami dipercaya sebagai konsultan visual presentasi untuk menampilkan visualisasi & animasi grand design master plan Soekarno Hatta International airport.
"Kota Baru" Bandara Soekarno-Hatta



VIVAnews - Tingginya volume kendaraan menuju bandara, panjangnya antrean penumpang di check-in counter, dan padatnya antrean pesawat di approve take off dan landing, kerap menjadi persoalan utama di Bandara Soekarno Hatta beberapa tahun terakhir ini.
Diperkirakan pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 5,7 persen tiap tahun. Kondisi itu menjadi alasan pentingnya pengembangan Bandara Soekarno Hatta International Airport (SHIA).

Sejak dibangun pada 1977, Bandara Soekarno Hatta memang telah memiliki fasilitas penumpang dan penerbangan berupa dua paralel runway dan passenger terminal. Bandara itu menempati peringkat 16 sebagai 'Busiest Airport in the World' pada 2010 lalu. 


Langkah strategis pengembangan itu kini terangkum dalam 'Grand Design' pembangunan Bandara Soekarno Hatta yang ditarget selesai pada 2014.
 

Persiapan yang diperlukan antara lain soal infrastruktur, sistem dan proses, peningkatan value added services atau pelayanan. Rencananya, Bandara Soekarno Hatta akan dikembangkan menjadi aerotropolis yang lengkap layaknya sebuah kota modern.
 

Pembangunan juga dilakukan dengan menambah terminal, dan revitalisasi terminal lama, yakni terminal 1,2,3,4, cargo village, juga area terintegrasi dengan berbagai fasilitas seperti stasiun kereta, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran. 


Rencananya akan dibuat juga lokasi parkir berkapasitas 20 ribu unit kendaraan, serta area komersial yang dilengkapi bisnis center, hotel transit dan meeting room. Diharapkan, pengerjaan fisik pengembangan bandara ini bisa dimulai pada awal 2012 mendatang.
 

Percepatan proses pengembangan Bandara Soekarno Hatta ini harus dilakukan, mengingat jumlah pergerakan penumpang telah mencapai dua kali lipat dari kapasitas tersedia.
 

Saat ini bandara itu melayani 44,3 juta orang penumpang per tahun. Mereka dilayani 14 maskapai di jalur penerbangan domestik, dan 41 maskapai di rute internasional. Sementara itu, kapasitas terminal bandara itu saat ini hanya mampu melayani 22 juta penumpang per tahun.
 

Dengan proyek pengembangan ini diharapkan Bandara Soekarno Hatta mampu melayani melayani hingga 62 juta penumpang per tahun pada 2014. Perkiraan biaya proyek ini mencapai Rp11,7 trilyun. [Foto desain bandara lihat di sini].
 

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II, Hari Cahyono menjelaskan, Wakil Presiden Boediono telah menyetujui desain baru rencana induk Bandara Internasional Soekarno Hatta. Desain detailnya sedang dipersiapkan, dan akan segera dilakukan lelang tender proyek ini. "Targetnya pada awal 2012 sudah ground breaking (pemasangan tiang pancang)," ujarnya.
 

Dia berharap, proses ground breaking tak akan molor dari target, karena akan menimbulkan efek domino terhadap seluruh proses pembangunan bandara berkelas internasional itu.
 

Pada desain terbaru terlihat Bandara Soekarno Hatta akan terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road, terminal yang terpusat, bangunan interkoneksi antarterminal, people mover system, atau sistem penggerak otomatis tanpa awak yang merupakan fasilitas publik untuk memindahkan penumpang, pengunjung, dan karyawan dari terminal 1 (T1), T2, dan T3.
 

Selain itu, akan dibangun jaringan kereta api menuju bandara. Akses dari Jakarta dan Tangerang dapat dilakukan melalui moda kereta api. Selain itu, akan dibangun Cargo Village. Lihat videonya di sini.
 

Tahap awal akan dilakukan pembangunan Terminal 3, pemindahan fasilitas Terminal VIP, dan kereta api bandara, serta pembebasan lahan. Tahap kedua merevitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, berupa bangunan baru didefinisikan sebagai integrated building, pembangunan kawasan kargo, serta areal komersial. Terakhir adalah pembangunan Terminal 4 dan runway ketiga.


Realisasi 'Grand Design' Bandara Soekarno Hatta untuk proyek berkaitan land side area akan diambil dari kas internal PT Angkasa Pura II, dan penyertaan modal pihak ketiga. Sementara untuk pembebasan tanah maupun pembangunan fasilitas di kawasan air side, pendanaannya akan dibiayai oleh Pemerintah melalui APBN.
 
Bandar Udara Soekarno Hatta beroperasi sejak 1985 dengan satu terminal berkapasitas sembilan juta penumpang. Pada 1992, Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta dibuka dengan kapasitas sama. Selanjutnya terminal ketiga yang berdaya tampung empat juta penumpang per tahun dibangun dan dioperasikan pada 2009.

Dua landasan pacu paralel di sisi utara dan selatan yang kini dimiliki Bandara Soekarno Hatta adalah hasil rancangan arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang bandara Charles de Gaulle di Paris.
 
Laporan Muhammad Iyus| Tangerang

Senin, 25 Juni 2012

Ini Perkiraan Penyebab Jatuhnya Fokker 27




JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan, tak berfungsinya mesin bagian kiri diduga merupakan penyebab jatuhnya pesawat latih milik TNI AU jenis Fokker 27-500 di Kompleks Rajawali TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6/2012) silam. Sebanyak 11 orang meninggal akibat musibah ini.
"Mengenai rinciannya, nanti setelah (diperiksa) di laboratorium," kata Imam ketika menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim, Jakarta, Selasa (26/6/2012). Pada kesempatan itu, Imam memberikan laporan kronologi jatuhnya pesawat Fokker dan perkiraan penyebabnya ke Presiden.
Saat ini, tim investigasi yang dibentuk TNI AU sedang bekerja. Atas kejadian naas tersebut, sambungnya, TNI AU tidak akan mengoperasikan kelima pesawat latih jenis Fokker 27-500 lainnya. Ia mengatakan, ada pesawat CN-295 yang segera dikirim ke Indonesia pada akhir tahun 2012 ini.
Ketika ditanya soal percepatan pengadaan pesawat latih pengganti Fokker 27-500, Imam mengatakan, hal ini sepenuhnya tergantung persetujuan DPR RI. "Kalau tanda tinta persetujuannya dilepas, maka bisa dipercepat," kata dia.

Senin, 28 Mei 2012

Kedatangan Boeing 777 - 300 Garuda Alami Keterlambatan

Kedatangan  Boeing 777 - 300  Garuda Alami  Keterlambatan 



JAKARTA - Kedatangan  pesawat berkapasitas  395 penumpang , Boeing  777- 300 yang  semula  akan datang akhir  2012 atau awal 2013 di Indonesia , ternyata mengalami  keterlambatan ,  karena  panjangnya  antrean pemesanan  pesawat di pabrik Boeing  ,Seattle Amerika  Serikat.

Menurut  Direktur Operasional  Garuda  Indonesia, Ari Sapari,  tahun  2013 Garuda Indonesia mengharapkan  pengiriman  dua  unit  Boeing  777-300 ER  dari total  pemesanan  10  unit, akan  mulai  beroperasi.

Diutarakan  Ari,  keterlambatan  kedatangan  pesawat Boeing  777-300 tidak akan membuat  rencana  Garuda Indonesia di route  internasional dan jarak jauh  menjadi  kacau.
Kedatangan  Boeing  777 -300  nantinya  menurut  Ari, akan menggantikan  posisi  penggunaan  Airbus 330 yang selama ini dipergunakan Garuda Indonesia melayanai jalur penerbangan  Jakarta- Amsterdam melalui Dubai.

Selain  untuk menggantikan  armada  Airbus A 330, nantinya  kata  Ari, Boeing 777- 300 ini juga akan dipergunakan   menggantikan  Boeing 747 yang selama ini melayani  jalur  Jakarta-Jeddah. “ Tapi belum diketahui secara  pasti, nantinya  Boeing  747  milik Garuda Indonesia  irtu akan dipergunakan  untu apa.” Jelas Ari.

Garuda Indonesia  sendiri saat ini  paling tidak telah mengoperasikan  pesawat  berbadan  lebar Boeing 747- 400 sebanyak  3 unit, Airbus 330-200 4 unit,  serta Airbus 330-300 sebanyak 6 unit.

Kamis, 10 Mei 2012

Sukhoi Superjet 100 Hilang



Bogor: Konsultan PT Tri Marga Rekatama Sunaryo mengatakan ada kemungkinan pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 menabrak Gunung Salak saat melakukan demo-flight kedua menuju Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Ia tidak memungkiri hal tersebut. Pasalnya, ketinggian puncak Gunung Salak diketahui mencapai 7.253,93 kaki (2.211 meter) sementara ketinggian terakhir pesawat SSJ 100 yang diminta oleh pilot menurun dari 10.000 kaki (3.048 meter) menjadi 6.000 kaki (1.828,8 meter).

"Ketinggian Gunung Salak itu sekitar 7.000 (kaki). Dia (pesawat SSJ 100) dalam kontak terakhir 'request' untuk descent (ketinggian) dari 10.000 ke 6.000 kaki. Descent itu menurun. Apakah (penurunan ketinggian) itu sesudah atau sebelum puncak gunung, itu yang kita tidak tahu," kata Sunaryo sembari mencontohkan pesawat menabrak gunung dengan tangannya, Kamis (10/5) dini hari.

Ia menjelaskan, dalam ketinggian 6.000 kaki, kabut akan menyelimuti pandangan mata. Akibatnya, pesawat harus turun lagi ke ketinggian 4.000 kaki (1.219,2 meter) agar dapat melihat dengan jelas dan tidak terhalang kabut.

Namun demikian, ia tidak mau menyimpulkan apapun. "Nanti fakta di lapangan dan KNKT yang bisa menyimpulkan penyebabnya."

Ketika ditanya mengenai teknologi di dalam pesawat SSJ 100, Sunaryo tidak bisa bercerita banyak. Ia bahkan terlihat gagap saat mediaIndonesia.com menanyakan teknologi peta topografi dalam pesawat tersebut.

"Mestinya sudah ada ya. Dia tidak akan gegabah, mestinya sudah ada," ujarnya.

Mengenai kesimpangsiuran daftar manifes penumpang, Sunaryo mengatakan bahwa daftar riil ikut terbawa staf PT Tri Marga Rekatama di dalam pesawat.

"Tadi kebetulan dari PT kami ada yang ikut terbang. Termasuk data manifest itu dibawa dia. Data siapa yang ikut di sana. Semua data hilang dibawa dalam pesawat," tukasnya.

Pesawat SSJ 100 hilang kontak dalam demo flight kedua. Pesawat lepas landas pada Rabu (9/5), pukul 14.12 WIB dan hilang kontak pada pukul 14.33 WIB.

Sebelumnya, pesawat telah melakukan demo flight pertama selama kurang lebih 45 menit dan penerbangan kedua baru 21 menit sebelum akhirnya kehilangan kontak.

Dalam keadaan bahan bakar penuh, pesawat tersebut dapat bertahan di udara selama kurang lebih 5 jam. Artinya, saat lepas landas untuk penerbangan kedua, pesawat tersebut hanya dapat bertahan selama 3 jam 54 menit di udara dengan bahan bakar tersisa.

Delapan kru dan tidak kurang dari 42 penumpang yang merupakan calon pembeli pesawat tersebut dinyatakan hilang sejak kemarin sore. Posisi terakhir sesuai dengan koordinat yang tercatat, posisi pesawat berada di sekitar desa Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Selasa, 08 Mei 2012

SQ A-380 Mendarat Mendadak di Cengkareng karena Ada Penumpang Sakit



Jakarta - Pesawat super jumbo A-380 milik Singapore Airlines (SQ) mendarat darurat (divert) di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Ternyata, dalam pesawat itu ada penumpang sakit yang membutuhkan pertolongan segera.

"Itu karena technical reason. Ada penumpang sakit yang perlu mendapat pertolongan segera dan harus diturunkan di bandara terdekat. Ya yang terdekat di Jakarta," jelas Corporate Secretary Angkasa Pura II, Hari Cahyono ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (4/5/2012).

Saat ini penumpang yang sakit itu sudah diturunkan dan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. "Sudah ditolong ambulans. Nah nanti mengumpulkan data dulu (di bawa ke RS mana)," jelas Hari.

Dia menambahkan bahwa SQ itu akan terbang kembali setelah menurunkan penumpang yang sakit itu. Dia membenarkan bahwa pesawat ini mengambil rute Singapura-Sydney.

Minggu, 29 April 2012

Susi Air Grounded Pilatus Porter



Jakarta - Buntut dari kecelakaan PK-VVQ pada hari Rabu (25/4) di Kutai Kartanegara membuat Susi Air memutuskan meng-grounded sementara pesawat Pilatus Porter miliknya. Menurut Presiden Direktur Susi Air, Susi Pudjiastuti, pihaknya telah mengevaluasi kembali seluruh armada Porter sebanyak enam unit sebelum diterbangkan kembali.
Walaupun ada keputusan ini, Susi Air optimis pihaknya dapat mengangkut sebanyak 600,000 penumpang pada tahun 2012. Dari kuartal I saja, Susi Air telah mengangkut 30,000 penumpang yang mayoritas berasal  dari melayani rute Kalimantan (40%) dan Papua (40%) sedangkan sisanya dari Sumatra dan Jawa. Tapi menurut Susi Air, hasil ini masih tergolong rendah karena ada kendala cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Untuk memenuhi target 600,000 penumpang, Susi Air akan menerbitkan obligasi senilai US$100 juta untuk membeli 16 unit pesawat baru. Walaupun ada kasus kecelakaan, Susi Air tetap memasukkan Porter sebagai pesawat yang ingin dibeli selain tambahan Cessna Grand Caravan dan Piaggio Avanti.
Sementara itu, pesawat nahas PK-VVQ yang lepas kontak dari Lapangan Terbang Melak pada pukul 17.10, berhasil ditemukan kemarin (26/4) pada pukul 02.00. Pilot pesawat tersebut, Jonathan Wilis dan satu-satunya penumpang yaitu juru kamera McDougall Ian Russel meninggal dunia.
Pesawat yang disewa untuk pemotretan udara tampaknya berusaha melakukan pendaratan darurat di Desa Mauritan, Kuta Kartanegara, Kalimantan Timur namun gagal karena terlalu menukik dan bagian kokpit pesawat hancur. Pihak KNKT belum mengeluarkan laporan pasti terhadap kecelakaan ini, diperkirakan cuaca buruk--warga sekitar melaporkan turun hujan dengan angin kencang--membuat pilot memaksa untuk mendarat darurat. (Sudiro Sumbodo)

Rabu, 25 April 2012

"Amadeus Altea", Layanan Penumpang Terbaru Garuda Indonesia


JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menggunakan sistem layanan penumpang Passenger Services Systems (PSS) “Amadeus Altéa”. Hal ini terungkap saat maskapai plat merah ini menggandeng Amadeus IT Group, S.A perusahaan penyedia solusi IT tercanggih untuk dunia travel dan industri pariwisata, Jumat (20/4/2012).
VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto menyatakan kerjasama ini merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi pengguna jasa, serta sejalan dengan pelaksanaan program pengembangan perusahaan – Quantum Leap Program. Kerjasama ini juga sebagai upaya persiapan Garuda untuk bergabung dengan aliansi global “SkyTeam”.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan bahwa implementasi sistem “Amadeus Altéa” di Garuda ini merupakan salah satu langkah besar Garuda dalam program transformasi bisnis yang sedang dilaksanakan.

“Seiring dengan pengembangan armada, perluasan jaringan/rute, dan peningkatan jumlah penumpang maka memperkuat infrastruktur IT dan penggunaan teknologi mutakhir merupakan satu hal yang harus dilakukan Garuda. Implementasi sistem “Amadeus Altea” ini juga sebagai upaya persiapan atas rencana bergabungnya Garuda dengan SkyTeam,” Arif menjelaskan.

Sementara itu, Vice President Airline Group Amadeus Asia Pacific mengatakan keberhasilan transformasi bisnis dan perkembangan Garuda Indonesia sejak beberapa tahun ini merupakan suatu kisah sukses di Asia Pasifik.

“Kami sangat senang Garuda telah menjadi salah satu maskapai besar di Asia Pasifik yang menggunakan Amadeus Altea. Sistem ini akan memungkinkan Garuda untuk meningkatkan sistem layanan penumpangnya antara lain sistem reservasi, check-in, penanganan penumpang di bandara, serta otomatisasi dari berbagai sistem yang ada. Sistem ini akan mendukung Garuda untuk semakin siap bergabung dengan aliansi global SkyTeam”.

Seperti dijelaskan, bahwa aplikasi sistem “Amadeus Altéa” ini akan menggantikan sistem reservasi Garuda saat ini (ARGA) yang sudah digunakan sejak tahun 1990. Rencana pelaksanaan implementasi sistem ini nantinya akan melalui beberapa fase dan berlangsung selama 18-24 bulan. Proses ini juga akan meliputi pelatihan-pelatihan bagi staf-staf yang akan menangani reservasi, pengintegrasian lebih dari 36 sistem, dan migrasi data untuk lebih dari 12 juta pembukuan yang ada.

Sistem Amadeus Altéa merupakan system layanan penumpang - “Passenger Services Systems (PSS)”-  milik Amadeus dengan sistem IT mutakhir yang mengedepankan fleksibilitas, efisiensi dan dapat diupgrade dengan cepat dan mudah. Sistem ini terdiri dari beberapa program yang terintegrasi secara penuh seperti program pembukuan/reservasi (domestik maupun internasional), data inventori, Altéa Departure Control System sistem yang digunakan dalam proses check-in, pengaturan bagasi (weight & balance system), data ketersediaan tempat duduk, pengaturan tempat duduk, jadwal penerbangan, hingga profil penumpang dan frequent flyers.

Sistem ini juga merupakan platform sistem yang digunakan oleh maskapai-maskapai penerbangan di aliansi global “Sky Team”, sehingga sistem Garuda akan terhubung (connected)  dengan maskapai penerbangan anggota SkyTeam lainnya seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, MEA dan lain - lain.
Melalui sistem “Amadeus Altéa” ini, sesama anggota global alliance akan dapat saling berbagi informasi/data mengenai ketersediaan tempat duduk, tarif, pembukuan, layanan ground handling, through check-in hingga layanan frequent flyers dari tiap-tiap maskapai.

Kerjasama Garuda Indonesia Dengan Auckland Airport


JAKARTA – Maskapai  penerbangan  Garuda Indonesia hari kemarin, Senin  (16/4/2012)  rencananya akan melakukan  penandatanganan nota kesepahaman (MoU)  dengan Auckland Airport
Dengan  adanya  MoU  ini  menurut VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, 
akan adanya komitmen pembukaan penerbangan antara kedua negara melalui Bandara Auckland, dukungan pelaksanaan promosi bersama, serta pelaksanaan berbagai even untuk meningkatkan trafik turis antara kedua negara.
Menurut  Pujo   saat ini hubungan perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan karena selama periode 2007-2011, nilai perdagangan kedua negara mencapai 8,5 miliar dolar AS atau meningkat rata-rata hingga sebesar 15 persen setiap tahunnya pada periode tersebut.
Dalam  penandatanganan  Mou antara  Garuda Indonesia dengan  pihak Auckland Airport akan dilakukan  oleh  CEO Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dan Kepala Bandara Auckland, Joan Withers, serta  disaksikan  PM  Selandia  Baru John  Key dan Menteri Perdagangan kita, Gita Wirjawan.

Garuda Indonesia Resmikan Penerbangan Jakarta – Gorontalo


JAKARTA -PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari kemarin, Minggu (22/4/2012) meresmikan penerbangan GA 642 rute Jakarta – Gorontalo dengan transit di Makassar. Peresmian tersebut dilaksanakan secara simbolis oleh Area Manager Eastern Indonesia, Suranto bersama-sama Gubernur Propinsi Gorontalo Rusli Habibi di Terminal 2 F Bandara Soekarno Hatta.
Sebelumnya penerbangan ke Gorontalo dilayani dari Makassar, sehingga penumpang dari Jakarta yang hendak menuju Gorontalo harus terbang terlebih dahulu ke Makassar dan kemudian mengambil penerbangan (pesawat) terpisah menuju Gorontalo. Mulai 22 April, melalui penerbangan GA 642, para pengguna jasa yang melakukan penerbangan dari Jakarta ke Gorontalo akan semakin nyaman karena tidak perlu pindah pesawat di Makassar.
Penerbangan Jakarta - Gorontalo dilayani setiap hari, berangkat dari Jakarta (GA 642) pukul 07.30 WIB dan tiba di Gorontalo pukul 13.05 WITA kemudian terbang kembali dari Gorontalo (GA 643) pukul 13.50 WITA dan tiba di Jakarta pada pukul 17.15 WIB. Penerbangan ini menggunakan pesawat Boeing jenis
B737-800NG dengan kapasitas 156 penumpang dengan konfigurasi 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi.
Senior GM Area Indonesia Barat Garuda Indonesia, Suranto dalam rilisnya mengatakan bahwa penerbangan dari Jakarta ke Gorontalo melalui satu nomor penerbangan (flight number) tersebut merupakan salah satu upaya agar penumpang semakin nyaman terbang dengan Garuda. Kedepannya penumpang tidak perlu berganti pesawat dan penumpang dari Jakarta akan lebih terjamin untuk mendapatkan tempat duduk hingga ke Gorontalo. Hal ini juga untuk mendukung percepatan perkembangan ekonomi Gorontalo dengan meningkatkan “connectivity” Gorontalo terhadap jaringan penerbangan Garuda di domestik maupun internasional” tambah Suranto.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Gubernur Propinsi Gorontalo, Rusli Habibi menyambut baik penerbangan GA 642 tersebut karena akan semakin memudahkan masyarakat untuk melaksanakan penerbangan dari dan menuju Gorontalo.
Sejalan dengan program pengembangan jaringan perusahaan, Garuda Indonesia pada tahun 2012 ini telah dan akan membuka beberapa rute internasional seperti Denpasar – Haneda efektif 27 April 2012, dan Jakarta – Taipei efektif 24 Mei 2012. Sementara itu untuk penerbangan domestik, pada tahun ini Garuda Indonesia juga telah membuka rute baru Bandung-Surabaya dan menambah frekuensi penerbangan di beberapa rute antara lain Jakarta – Pekanbaru dari lima kali menjadi enam kali setiap hari ; dan Jakarta – Batam dari empat kali menjadi lima kali setiap hari.